Senin, 06 Oktober 2014

PROMISE part4



(suara hp)
“halo? Karine kenapa kamu belum pulang sayang? Mama khawatir”
“maaf bu rena, ini saya Dr. Arif. karine masuk rumah sakit, penyakit nya kambuh”
Mama langsung menutup telfon dan memanggil mang ujo untuk mengantarnya kerumah sakit.
“Karine” ucap mama dengan meneteskan air mata.
“Maaf bu rena, sebaiknya karine segera dioperasi, karena kanker yang ia alami sudah stadium 2, kita segera membawanya keaustralia” jelas Dr. arif

Tanpa berfikir panjang, mama menyuruh mang ujo untuk memberitahu bi surti menyiapkan keperluan karine disana. 1jam kemudian kami berangkat ke Australia. Untuk menjalani operasi mengangkatan kanker karine.
Mama melihat hape karine dengan panggilan dari rama 56kali. Mama berfikir jika aku lagi ada petengkaran. Mama mematikan handphone karine dengan maksud karine lebih tenang dengan semua ini. setelah 2minggu kami kembali ke Indonesia,.
“mah aku ingin sekolah” ucapku.
“jangan sekarang ya sayang. Kamu masih butuh istirahat”

Aku hanya bisa mengikuti apa yang mama katakana. Aku tau itu yang terbaik untukku.
Tiba-tiba aku teringat rama, bunga-bunga mawarnya, boneka sashiku. Apa dia mencariku selama aku berada di Ausy? Apa ia kangen denganku? Rama sungguh aku tak bisa melupakanmu.
“bi, selama aku operasi, rama pernah nyariin aku gak?” tanyaku..
“iya non, dia setiap hari kesini terus, dia selalu bawa surat. oya bentar non, bibi ambilkan suratnya”. “nih non” bibi memberiku surat-surat yang rama tuliskan untuk ku. Aku membuka dan membacanya satu per satu. Tiba-tiba air mata ini menetes. 

Hari ini rama belum kerumah tapi, aku tidak mau menemui dia dengan penampilan seperti ini. saat dia kerumah dan menemui bibi, aku hanya mengintipnya dari jendela kamarku.
Saat nya masuk sekolah dengan menampilan baru. Aku mulai memakai kerudung kesekolah, kini aku tidak dapat lagi menyisir dan menghias rambutku.karna aku tidak lagi mempunyai rambut.
Aku berjalan menuju kelas dengan kepala sedikit menunduk, tiba-tiba aku menabrak rama. Aku tidak melihat jika ada rama yang berdiri di depanku. Rama mencoba melihatku, tapi aku selalu membuang muka.
“Karine” sahutnya. Aku berlari menuju kelas. Rama mencoba mengikutiku.
“Karine” memegang tanganku.
“maaf, aku ga ada urusan sama kamu” ucapku. Aku melanjutkan perjalananku menuju kelas.
Ram, andai engkau tau. Tadi itu sakittt, sakit banget, pengen rasanya aku peluk kamu, tapi aku masih teringat kejadian itu.
“assalamualaikum” ucap rama sambil mengetuk pintu
“waalaikum salam(membuka pintu) eh rama, apa kabar rama? Gimana dengan fio?”
“baik tante, tante maafin aku udah nyakitin karine, aku ga bermaksud begitu” rama bersimpuh dihadapan mama.
“oh gitu, karine lagi gak mau diganggu, karine butuh istirahat. Maaf ya”jawab mama dan menutup pintu rumah. Dari jendela kamar, ku jatuhkan salah satu bunga mawar tepat di hadapan dia. Sontak, dia melihat ke atas dan rama melihat aku dengan penampilan seperti para pengidap kanker. Aku hanya tersenyum ke arahnya dan menutup gorden.

(bunyi hp) sms dari rama, apa aku harus membuka nya? Ku buka sms dan membacanya. “kenapa kepala kamu botak?”aku membalas dengan emot senyum. “beri aku kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan kita”
Hariini tanggal 8 November, 12 hari lagi aku anniv tepat 1 tahun dengan rama.
“ma, aku boleh balik lagi dengan rama ga?”
“kok kamu nanya sama mama? yang ngejalaninkan kamu”

Aku akan memberi kesempatan kedua untuk rama dan semoga dikesempatan ini ia berubah. Aku ga bisa bohongin perasaan. Aku masih sayang sama rama. Mulut bisa saja berbohong tapi perasaan susah untuk menyembunyikan kebohongan ini.
“karine, beri aku kesempatan kedua ya” ucap dia yang memberi bunga mawar.
“iya. Tapi kamu janji kamu akan berubah, aku ga maksa kamu untuk menjaga yang lebih baik, aku berharap kamu menjadi someone buat aku”  menerima bunga mawar pemberian rama.
“yeeee” teriak rama yang membuat semua orang yang diperpus menengok kearah kami berdua. kami berpura-pura membaca buku. Rama mengajakku ke taman. Kami duduk terdiam, tanpa sepatah katapun yang kami berbincangkan. Tiba-tiba rama menoel kupingku tanpa sepengetahuan ku, sontak aku menghadap kesamping. Tapi, tidak ada orang disamping kanan ku. Rama menoel kuping lagi dan aku menoleh kesamping. aku berfikir sambil tersenyum. Aku menataptajam rama.
“kenapa? Bukan aku lho” ucapnya sambil menunjukan kedua tangannya.
“ihhh boong” aku memukul pelan tangannya.
Rama mencoba menoel kuping ku, tapi kali ini tangan kanan nya ketahuan dengan ku.
“hayooo, tangan nya mau ngapain” menunjuk kearah rama. Rama langsung menggaruk kepala nya. “enggak ahh, ini kepala gatel” jawabnya sambil menggaruk-garuk kepala.
“ihhh boong” aku mengelitiki rama. Dan kami tertawa bersama lagi. Rasa nya pengen seperti ini terus, aku ga mau rama tau tentang penyakitku. Aku takut rama meninggalkan ku, aku belum siap untuk itu. Aku terdiam, tiba-tiba setetes darah mengalir dari hidungku. Aku berlari menuju toilet wanita dan segera membersihkan darahku.
“kamu tadi kenapa? Gak pa-pa kan?” nada khawatir rama terpancar, ini yang membuat aku lebih tidak tega melihatnya.
“enggak pa-pa kok, yaudah yuk pulang” menarik tangan rama.
Mawar-mawar kini hampir layu, aku takut kehidupan aku seperti mawar itu yang berlahan – lahan layu. Ku duduk tepat didepan cermin dan menatap diri ku sendiri. Setetes air mata jatuh. Kini aku bukan lagi karine yang dulu, aku lemah, aku rapuh, aku takut dan aku menghidap kanker.
“aaaaaaaakkkkhhh” teriak dengan menangis sambil mengacak benda yang ada di meja rias.
“sayang, kamu kenapa?” sahut mama yang menghampiriku dengan wajah khawatir langsung memelukku.
“mah, aku capek begini. Aku pengen sembuh, aku pengen kaya dulu, aku pengen keluarga kita lengkap, aku tidak punya penyakit, aku dan rama bersama selalu, aku pengen mah. Aku pengen”
“tenang sayang, tenang” mama memeluk erat aku dan mencium keningku.
“mama janji, kita akan seperti dulu. Keluarga kita lengkap, dan kamu sembuh dari penyakit dan rama selalu ada buat kamu. Mama janji sayang, mama janji”
“bener mah?”
“iyap, mama janji” mama mengacungkan jari kelingking tanda promise untuk ku. Aku memerima janji mama.

Aku ga sabar pengen sembuh dan melihat keluarga aku kembali seperti dulu. Aku harus minum obat dan selalu cek up. Demi kesembuhan aku.
Saat aku dan mama menuju ke ruang Dr. arif, kami melihat papa yang seperti sedang menunggu seseorang diruang UGD. Kami menghampiri papa.
“pah?” sahutku. Papa menengok kearahku dan menghampiri ku langsung memelukku.
“karine” ucap papa, sambil meneteskan air  mata. “mas, siapa yang lagi dirawat?” Tanya mama.
“anak dan istriku ren” papa menceritakan kronologi kejadian yang menimpa anak dan istrinya.
“kalian sedang apa disini?” Tanya papa. Mama menengok kearah ku dan terdiam menunduk. “rena, kenapa? Kenapa dengan anak kita?” lanjut papa dengan khawatir.
“aku menghidap kanker otak pah, aku tidak lagi karine yang dulu. Kini aku menjadi seorang gadis yang lemah” mendengarkan kata-kataku papa langsung memelukku.

Setelah berbincang cukup lama, aku dan mama berpamit untuk menuju ke ruang Dr. arif untuk men cek up. Saat sedang cek-up Tiba-tiba hp mama berbunyi, mama mendapatkan telfon dari papa bahwa istri dan anaknya telah meninggal. Selesai cek up aku dan mama segera menuju rumah papa.
“mah, mama mau kemana? Rapi banget” Tanya ku yang melihat mama berdandan rapih, dan terburu-buru. “eh sayang, ini mama ada pertemuan dengan client. Mama pergi dulu ya sayang” mencium keningku.
“karine, nanti dihari anniv kita yang 1 tahun. Aku janji akan memberikan kado special untuk kamu. Yang mungkin ga akan pernah kamu lupain. Aku pengen menghabiskan 1hari itu bersama kamu, Cuma kita berdua. Kamu mau kan?”Tanya rama.
“promise??” mengacungkan jari kelingking sambil memakan ice cream. “promise” balas rama.

Tiba-tiba aku merasa pusing yang begitu berat yang tak sanggup lagi aku tahan. Aku memegang kepalaku. “kamu kenapa sayang?. Coba liat aku” aku melihat rama. Tiba-tiba darah keluar dari hidungku.”hidung kamu, darah” rama langsung menghapus darah yang tak henti mengalir. “aku ga pa-pa kok, aku Cuma ngerasa capek aja”. Rama semakin khawatir dengan ku yang semakin lama wajahku semakin pucat. Rama menggendongku kerumah. Sontak mama khawatir dan membawa aku kerumah sakit. “maaf tante karine sebenarnyya ada penyakit apa?’ Tanya rama.
“dia hanya kecapean kok, tenang aja karine kuat, karine pasti sehatlagi” ucap mama dengan air mata yang membasahi pipi. “sebaiknya kamu pulang ya” lanjut mama. rama tak dapat membantah perkataan mama. dia pergi meninggalkan kami dirumah sakit. Dokter arif keluar dari ruangan dan dia menghampiri mama.
“dokter, karine, karine gak pa-pa kan?” Tanya mama dengan wajah khawatir.
“kini, karine sedang dalam bahaya. Penyakitnya kini sudah stadium 3. Dan dia harus dikemo, sebelum terlambat. Karine gak bisa hidup dalam jangka yang lama lagi” ucap dokter. Mama yang mendengar perkataan dokter itu, langsung menangis lebih deras dan berlari menuju aku. Dan memeluk aku yang terbaring lemah ditempat tidur. Pada saat ini juga mama mengambil keputusan untuk segera memulai operasi.

PROMISE part3


PROMISE PART 3


Berharap agar cewek pengganggu itu tidak seruangan dengan kami. Dan ternyataa??? OMG! She’s stalker, dunia ini sesak dengan orang yang kaya dia. Apalagi dia duduk di nomer 7. Sedangkan aku sama rama di nomer. 5 dan 6. Movie is start.dia teriak karna ketakutan, maklum saja kami menonton hantu Thailand.
“aaaaa” teriaknya sambil menggenggam tangan rama. Aku yang mengetahui hal itu, kini tak lagi diam.
“gak usah lebay deh” cetusku. Rama melepaskan genggaman dia dan mengenggam tanganku.
“oh sorry” ucapnya.               
Saat kami berjalan menuju parkiran, cewek itu menghampiri kami.
“hati-hati ya my love” sahutnya yang buat aku gerah.
“gausah kecakepan deh, menel banget. lo ga tau rama dengan siapa” tanyaku
“ga penting tu” jawabnya dengan wajah sinis. Aku sudah mengambil ancang-ancang untuk menamparnya. Tapi rama langsung memelukku didepan cewek itu. Cewek itu sedikit kesal dengan apa yang rama lakuin.
“sorry ya, gw gak kenal sama lo, jangan ganggu kita lagi” ucap rama.
“denger ya, gw akan nyingkirin wanita ga penting ini dari elo!” ucapnya dan meninggalkan kami.

Yatuhan aku cemas, apa mungkin yang aku fikirkan akan terjadi? Apa harus aku kehilangan orang yang aku sayang demi orang lain? Apa aku harus menjadi mama? Aku harus bisa mempertahankan hubungan ini. Mama ga mau aku kenapa-kenapa. Aku bisa.
(bunyi ketukan pintu)
“malam tante” sahut rama dengan senyum
“malem ram” jawab mama
“karine nya kemana ya tante?”
dengan hati dag dig dug aku menghampiri rama “subhanaallah” ucap rama. “kamu.. kamu cantik banget sayang” lanjutnya dengan menatap aku. Aku hanya tersenyum malu.
“ehem” sahut mama.
“eh tante, maaf” kata rama.
“yaudah mah, aku pergi dulu ya”

Kamipun pergi menuju salah satu restaurant, ini adalah dinner aku yang ke 7 dengan rama. tapi hati aku masih dagdigdug. Omg! Kami memesan makanan kesukaan kamu, berbincang-bincang , bercanda, tertawa. It’s special moment in my life.
“sayang tunggu bentar ya” ucapnya. Aku hanya mengangguk dan menikmati dinner ku.
Tak lama, rama kembali dengan membawa bunga dan sebuah kotak kecil di tangannya.
“karine”
“iya” jawabku dengan manis. Rama memberiku bunga dan memakaikan cincin. Kami berfoto untuk mengingat setiap moment yang kami lewatkan. Rama, you’re romantic, iloveyou aku ga akan mau ngelepasin kamu. Dan aku ga akan pernah ngelepas kamu.
“tunggu ya, aku mau ke toilet dulu” kata rama.

Rama meninggalkan hp diatas meja makan, aku mengambil dan tanpa sengaja aku melihat sms masuk dari seseorang. Aku gak boleh nangis, aku harus mempertahankan hubungan ini. ku ambil buku dan menulis sebuah pesan singkat untuk rama. Dan merobek nya, ku letakkan tepat di mejanya dibawah hape nya. Rama kembali, aku segera menghapus air mata.
Rama membaca pesan ku “Kata Mama, aku harus mempertahankan hubungan kita, mama ga mau aku seperti mama yang melepaskan papa demi orang lain”
“maksud kamu apa?” Tanya rama dengan memegang kertas itu. Aku hanya tersenyum dan menahan air mata ini jatuh.
“malam rama daaannn emmm (sedikit mikir) karine” sahut cewek itu lagi. Aku hanya tersenyum.
“malam” jawab rama dengan tersenyum. Cewek itu dengan sengaja menumpahkan air dan mengenai baju ku. Aku terkejut.
“upss, basah ya. Maaf” ucap nya.
“iya, gak apa-apa kok fio”. Rama terkejut ketika aku menyebut nama fio.
“fio apa-apaan sih kamu” sahut rama.
“basiii” fio meninggalkan kami dan menuju mejanya.
Why? Ram? Why? Kenapa kamu diem aja aku digituin? Kemana perhatian elo? Kemana? Aku meninggalkan rama. Dan menuju toilet wanita. Rama mengikuti ku.
“karine”  rama menarik tangan ku. “kamu ga apa-apa?” lanjutnya.
“gak apa-apa kata kamu? Kamu kenapa diem aja tadi hah? Biasanya kalau aku digituin kamu selalu meluk aku, apa karna aku udah jadi nomer 2?” jawabku dengan meneteskan airmata.
“karine, maksud kamu apa? Aku ga ngerti. Coba jelasin ya” memegang tangan ku.
“lepas! (ku melepaskan genggaman itu) apa kurang jelas apa yang aku tulis? Aku tau semua nya, aku tau kamu ada hubungan special dengan dengan wanita pengganggu itu, acting kamu ku akui bagus! Bagus banget. Aku sampe tertipu dengan semua acting kamu. Sudah berapa lama kamu dengan dia?”
“ya oke, oke. Aku pacaran dengan fio 2hari lalu”
“kenapa kamu ga mutusin aku? Kenapa? Apa kamu takut aku sakit diputusin tepat di hari anniv?”
“aku sayang sama kamu”
“aku ga mau kehilangan orang yang aku sayang untuk kedua kalinya. Aku ga mau rama, kata mama aku harus mempertahankan hubungan ini apapun alasannya. Mama ga mau aku seperti dia, yang merelakan papa demi wanita lain. Sekarang aku mengerti sesakit ini yang aku rasakan dan lebih sakit yang mama rasakan sampai harus bercerai dengan papa” rama memelukku.
Kami kembali ke meja kami dan mengambil bunga pemberian rama, saat kami inginn menuju pintu keluar, aku melihat papa dinner 1 meja dengan fio. Tanpa berfikir panjang aku menghampirinya.
“papa” ucapku.
“karine” jawab papa
“oo, jadi wanita ini yang buat papa cerai sama mama dan lebih memilih wanita ini?” cetusku dengan menunjuk wanita tsb.
“heh, anak kecil. Kalau ngomong yang sopan! Ga dilajarin sama orangtuanya!” ucap wanita itu.
“diem ya tante, aku ga ngomong sama tante, asal tante tau aja tante itu gak lebih dari perusak keluarga orang”
Wanita itu berdiri dan ingin menamparku, tapi papa menangkisnya.
“ga usah sok jadi jagoan pah! Asal papa tau, mama lebih menderita! dan ini fio, lo anak nya tante PKO (perusak keluarga orang) pantes suka ngerebut punya orang!”
Fio ingin menamparku tapi, rama menangkisnya.
“kenapa ram? Kenapa kamu masih ngelindungi aku? Kenapa? Kamu sekarang pacar dia! Pacar dia! Kenapa kamu masih melindungi aku? Untuk papa, selamat sudah menghancurkan impian aku dan kebahagiaan mama. dan untuk tante perusak keluarga orang, selamat sudah berhasil menghancurkan kebahagiaan keluarga aku! Buat fio, selamat sudah bisa merebut rama dari aku. Dan buat kalian semua selamat sudah menghancurkan kebahagiaan aku dan mama!” aku membuang melepaskan cincin pemberian rama dan membuangnya bersamaan dengan bunga. Aku meninggalkan mereka dengan tangisan kesedihan
 “Karine” teriak papa. Rama dan papa mengejarku.

Aku kira ini malam yang special dihidup aku, ternyata salah. Jalan hidup aku dan mama tak jauh beda. Tiba-tiba aku merasa pusing yang luar biasa. Supir taksi sampai ketakutan melihat ku. Aku menyuruh supir taksi agar membawaku kerumah sakit. Sampainya dirumah sakit,aku memberi hp ku kepada dokter yang menanganiku dengan maksud menelpon mama.

sudah jam 9 lewat, karine belum pulang” mama bertanya-tanya dalam hati dengan wajah yang ngelisah, sesekali mama menengok kearah jam.

Minggu, 05 Oktober 2014

PROMISE by: @HettyMarlinda

PROMISE PART 2



Aku berlari keluar aula GUBRUKK… aku menabrak kursi, dan akupun jatuh. Suara ini membuat rama menengok kearahku, aku mencoba berdiri dengan menahan rasa sakit dan berlari keluar aula. Rama mengejarku.
“Karinnnn” teriak rama beberapa kali. menahan rasa sakit, ku berlari dengan tetesan air mata yang membasahi pipi. Rama tetap mengejar.
“Karine” menarik tangan ku. “denger dulu” menghapus airmataku. “aku tau kamu cemburu, tapi aku ga ngapa-ngapain sama cewek itu, udah jangan nangis ya, sekarang kita pulang yuk”.
“enggakk! Aku lebih baik naek angkot daripada naik motor sama kamu, itu buat aku nambah nyesekkk” meninggalkan rama.
Baru 5 langkah ku pergi, cewek itu menghampiri rama, ku menghentikan langkah kaki dan mendengarkan apa yang diperbincangkan mereka. Aku menoleh kearah rama dan rama masih saja melihatku.
“hey” sahut cewek itu. “hey” balas rama yang masih melihatku.
“kamu pulang sendirian? Aku boleh bareng kamu ga?”
Mendengar perkataan cewek itu, menambah air mata jatuh lebih deras. Bagaimana tidak, cewek lain yang baru dikenal sudah berkata seperti itu dengan pacarku. Aku meninggalkan mereka.
“maaf, aku ga bisa” ucap rama sambil menghidupkan motor dan meninggalkan cewek itu.
Tin tin…. Suara motor rama yang ada di samping angkot yang ku naiki.
“Karine, denger dulu” teriak rama. Rama tetap menklakson agar angkot ini berhenti. Dan angkot ini berhenti, rama menghampiri aku didalam angkot.
“Karine ayuk turun” menarik tanganku. Aku berusaha melepaskan tanganku dari genggamannya.
“dek, kalau lagi marahan jangan disini!” cetus salah satu penumpang. Rama membayar ongkos ku.
“ayuk karine” . aku turun dari angkot ini dan mengikuti apa yang rama katakan. Rama memeluk ku dan berkata.
“kamu jangan cemburu, aku sama dia ga ada apa-apa, aku sayang sama kamu” mencium keningku.
“aku cemburu ram, aku takut kamu kecantol sama cewek itu, aku takut cewek itu merebut kamu. Aku takut ram, takutt. aku sayang sama kamu” ucapku, meneteskan airmata dipelukan rama.
“kamu percaya kan sama aku?” memegang kedua pipiku dengan kudua telapak tangannya. Aku mengangguk.
“yaudah yuk” menghapus air mata ku.
Rama mengajakku ke taman, dia ingin membalas rasa cemburu aku. Rama menghampiri aku yang sedang duduk menyendiri ditaman dengan beberapa balon dan es cream yang ia bawa.
“Karine maafin aku ya, kamu mau kan maafin aku? Kalau kamu maaafin aku, kamu boleh ambil semua balon-balon ini dan ice cream ini dan kalau kamu ga maafin aku kamu cukup ambil ice cream ini” ucap rama yang bersimpuh dihadapanku. Aku mengambil ice cream yang ia pegang segera ku buka dan melahapnya.
“kamu ga maafin aku?” Tanya rama dengan cemberut.
“aku maafin kamu kok” jawab ku sambil memakan ice cream.
“kok kamu Cuma ngambil ice cream aja? Balon nya enggak?” rama kebingungan.
“aku itu laperr tauuu!!!”
“iihhh dasar anak ayam!” rama mengelitiki aku dan akhirnya kami berdamai dan menciptakan canda tawa lagi. Yeeeyyy. Tiba-tiba rama terdiam menatap aku, ya aku kegeeran lah, aku ambil balon-balon yang ia pegang.
“kenapa sih kamu liatin aku kaya gitu ?” Tanya ku. Rama memeluk aku “aku sayang banget sama kamu karine, semoga kita bisa bersama seperti ini terus yaa”
“selamanya” jawabku. Rama mencium keningku.
Yatuhan, aku gak mau kehilangan ramaku, aku ga mau ada cewek lain deket dengan ramaku, aku ga mau pisah dengan ramaku. Tuhan, aku sudah nyaman dengan dia, semoga kenyamanan ini berlangsung lama.
(Bunyi Hape) mataku masih berat banget untuk membaca sms. Aku masih lelah, rasanya gakk bisa move on dari kasur. Tapi, hape ku tetap saja berbunyi. Ku buka mata perlahan-lahan dengan bantuan jari-jari tanganku. Ku lirik jam dinding yang menunjukan pukul 7 pagi.
“dasar pengganggu!” cetusku sambil mengambil hp di atas meja dekat tempat tidurku. Sms dari Rama. Aku begong, dengan terburu-buru aku segera bangun dan melihat tanggalan di atas meja.
“aww” rintihku yang terselandung selimut.
Tanggal 20 Oktober? What, it’s our Anniv yang ke 11 bulan. (bunyi hape) segera aku ambil hp di atas tempat tidurku, ketika aku belari aku terpeleset dan lagi-lagi gara-gara selimut. Yatuhan, baru pagi tapi sudah segini penderitaan yang aku alami. Hfft…
“Halo?” ucapku sambil merintih
“Happy Anniv sayang yang ke 11bulan.kamu kenapa?”
 “Happy Anniv too sayang. Ini aku kepeleset tapi gak apa-apakok”
“yakin?”
“iya”
“oh yaudah, aku mau ngajak kamu jalan. Mau kan?”
“iya mau”
“yaudah jam 10 ya sayang. Bye iloveyou”
“iloveyoutoo”

Aku menuruni anak tangga dengan rasa sakit.dan menghampiri mama untuk sarapan pagi.
“Morning sayang” ucap mama sambil menyiapkan sarapan.
“morning mah” jawabku sambil memegang pinggang.
“lho, kamu kenapa? Kok jalan nya gitu”
“aku tadi mau liat tanggalan eh pas jalan keslandung selimut. terus pas mau ngambil hp aku kepleset selimut lagi. Ngeselin banget kan”
“lain kali hati-hati dong. Kan di hape ada tanggalan”
“iya juga yaakk” aku berjalan ke kamar.
“mau kemana?” Tanya mama.
“mau keatas mah, ngambil hape ku. Aku mau liat tanggalan” melanjutkan jalan.
“kan kamu udah liat tanggalan dinding”
“oiya juga yak, aku lupa mah. Ini tanggal 20 yak” aku balik lagi ke meja makan.
“(buang nafas) iya, oiya tadi rama kesini”
“apa mah? Rama kesini? Ngapain? Mama kok ga bilang sama aku? Uhuukk(tersedak)”
“nahkan, makanya pelan-pelan. Dia Cuma lewat aja, katanya dia abis nganterin mama nya dari pasar. Oya rama juga nitip bunga”
“bunga? Bunga apa mah? Mana mana??”
“tuh di atas meja ruang tamu”. Ucap mama sambil makan. Aku berdiri dan ingin mengambilnya “makan dulu” lanjut mama. Aku tetap berjalan mengambil bunga itu. Dan kembali ke meja makan.
“cieeee” sahut mama yang melihat aku mencium bunga mawar merah itu.
“ihh mama apaan sih” ucapku sedikit malu.”udah, itu nanti lagi. Makan dulu gih”
“mah, rama itu orangnya romantic banget, aku sayang banget sama dia. Aku ga mau kehilangan dia, rasanya itu aku nyaman gitu deket dia. Tapi aku sebelll, kalau ada cewek kegatelan yang deketin ramaku” ucapku sambil makan.
“kamu sayang nya sama rama ya? Sama mama enggak? Terus nyaman nya sama rama? Sama mama enggak?” Tanya mama sambil makan.
“ihhh mama, bukan gitu aku itu sayaanggg bangett tau sama mama. Aku juga sayang sama papa”

Mendengar ucapanku, tiba-tiba mama terdiam. Mungkin aku salah bicara, aku sudah membuat hati mama kecewa. Tiba-tiba mama meneteskan air mata, aku merasa bersalah kepada mama. Karna aku mama mengingat masalalu mama dengan papa. Mama dan Papaku sudah bercerai 2tahun lalu. Papa lebih milih wanita lain dibandingkan mama. Papa pergi meninggalkan kami berdua, papa menikah dan tinggal bersama wanita itu. Saat itu, aku marah dengan mama dan papa yang tidak bisa mempertahankan hubungan mereka. Aku marah, aku takut menjadi anak brokenhome aku takut. Tapi, papa tetap nekad dengan niatan dia. Walau aku benci dengan papa, tapi dia adalah papaku. Dan sudah 2 tahun juga papa ga menengokin aku dan mama. Semoga papa berbahagia dengan keluarga barunya.
“mah?” menghampiri mama dan memeluk nya. “maafin karine, karine ga bermaksud buat mama menangis, maafin karine mah”
“iya sayang, kamu harus pertahankan hubungan kamu dengan rama ya sayang. Jangan seperti mama yang tidak bisa mempertahankan hubungan” ucap mama sambil mengelus kepalaku.
“iya mah, mama jangan nagis lagi, mama masih bisa kok menghidupi aku membimbing aku menjaga aku tanpa papa, you’re super mom to me” ucapku dengan menghapuskan air mata mama. “yaudah, daripada mama nangis, mending kasih aku saran baju apa yang cocok untuk aku pergi dengan rama” lanjut ku.
“yaudah yuk kita keatas. Bi”
“iya bu”
“tolong bersihin ya”
“baik bu”

Mencoba satu per satu baju yang ada dilemari, dan memperlihatkan kepada mama. Apa aku pantas memakai ini atau tidak.pukul setangah 10. Aku bersiap-siap, agar penampilan aku tetap fashionable. Tidak lupa beberapa semprotan pewangi di bajuku. Ku lirik bunga-bunga pemberian rama yang kuletakkan di vas bunga special.
“Karine, ada rama nih” teriak mama dari lantai bawah.
Aku bergegas turun, sebelum turun aku mencium boneka sashiku, boneka beruang pemberian rama. “hey sashi, aku mau jalan sama pangeran aku nih, aku udah cantik kan?” aku menganggukan kepala sashi. “yaudah aku jalan dulu yaa. Bye sashi”
“rama” sahutku, dia menengok kearahku.
“Karine, kamu cantik banget” ucap dia. Aku tersipu malu mendengar ucapan nya. “oya, bunga nya udah diterima?” lanjutnya. Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
“makasih ya ram”

Fashionable Clothes


I WANT THAT ALL.
semua wanita pasti suka fashion, apalagi clothes yang fashionable banget.

kalau ada uang, pengen nya beli baju, ya dimaklumin lah. namanya juga cewek. nah, berhubungan dengan cewek, yang paling penting bagi cewek itu adalah penampilan. apalagi yang SMK jurusan nya Administrasi Perkantoran (Sekretaris) *noel diri sendiri* penampilan itu nomer SATU, penampilan itu harus up to date (tapi, tergantung isi dompet sih) pengen beli baju-baju bagus ehh isi dompet tinggal 5000 (?) kebeli apa coba? itu mah untuk beli gorengan doang. gorengan pun dapet 3. duhhh nyesekk. nyesek nya itu disini nih *nunjukhati*. yaudah deh, ni hetty pengen bagi bagi baju yang fashionable bangett. (tuh kurang baik apa coba). yaudah yukkk cus (kemana?) ya kebawahhh. nohhh *lirik kebawah* (lirik nya kebawah tulisan ini ya, jangan yang ada dibawah kalian =))


Nih ada Galaxy Cloth, yang cocok untuk maen bawahan nya boleh hot pant kalau ga ripped jeans.


 Satu set, kece kan ? kece dong. pilih aja sesukanya.













 

Nah, kalau ini hot pants. kece - kece kan? aku aja ngilerr. tapi, aku pake jilbab.




Sabtu, 04 Oktober 2014

PROMISE



PROMISE PART 1

KRINGGGG….. KRINGGGGG….KRINGGGG, suara sepeda rama yang setiap pagi selalu menunggu ku. Segera ku habiskan sarapanku dan bergegas pergi kesekolah besama rama.
“mah, Karine berangkat dulu ya” mengambil tas di bangku makan dan salaman dengan mama tercinta.
“iya sayang, hati-hati”
Rama itu pacarku, kita udah hampir 1 tahun bersama. Dia itu orangnya lucu, kaya boneka sashi aku yang dikasih rama saat kami anniv yang ke 5 bulan. Dia juga pinter, kadang aku belajar dengan rama, dia anak basket tapi sayang kami ga sekelas. Nyesek nya disitu tuh, dia anak XI IPA 1. Sedangkan aku anak XI IPS 1.
“Rama, dipanggil pak Yus tuh di ruang basket” sahut ochi yang menghampiri kami di parkiran.
“oh, iya nanti gw kesana” balasnya sambil menstandar kan sepeda.
 “udah sana masuk” ucap rama dengan kepala menengok kearah kelas dan mata yang masih menatap aku.
“males ah, mau nya disini aja” jawabku dengan menyilangkan tangan tepat didada.
“ihh, kamu mau jadi tukang parkir? Cantik-cantik kok jadi tukang parkir” jawabnya dengan bibir atas di angkat sedikit. “udah ah yukk” menarik tanganku.
Hari ini aku pulang agak sore, nemenani rama latihan buat turnamen nanti.
“udah jam 3. Kamu pulang duluan aja, kamu pasti laper belum makan” kata rama sambil mengelus-elus rambutku.
“enggak ah. aku gak mau, aku mau nya nemenin kamu latihan” aku tersenyum. “aku ingin tetap menjadi pacar seorang rama yang selalu ada untuk rama”
“kamu itu selalu ada buat aku, dan makasih ya udah selalu ada buat aku” memegang kedua tangan ku. Aku hanya tersenyum dan rama melanjutkan latihan nya. Sudah hampir jam 4, perut pun berbunyi. Ku putuskan untuk kekantin, menghilangkan rasa lapar ini.
“widih, si anak ayam lagi makan, laper yaa?” sahut rama yang langsung duduk disampingku.
“enggak, ausss” jawabku singkat, melanjutkan makan ku. Rama manatapku dengan menopang kepalanya dengan tangan kiri. “apaansih” cetusku. Rama mengambil minuman ku, dan ia minum. “iihhh, nyebelin yaa” kataku sambil mengelitik perutnya. Beginilah keakraban yang tercipta diantara kami, melihat senyum nya itu yang membuat aku ga kuat meninggalkan dia dan membuat aku nyaman disisinya.
Kadang aku ngebayangin, kalau dia itu direbut dengan cewek yang lebih dan lebih cantik dari aku, duhhh jangan deehhhh…

“aaaaaaaaaaaaaakhhhh” teriak ku dengan kedua tangan terbuka lebar di kedua samping pundakku.
“kenapa” ucap rama yang mengayuh sepeda.
“enggak papa, aku pengen teriak aja”
“dasar orang utan” cetusnya. aku hanya memonyongkan bibirku, dan melanjutkan teriakan ku unatuk kedua kalinya.
“pegangan nanti kita jatohh” rama pun hilang keseimbangan dan kami pun jatuh.
Aku memegang lutut yang terkena aspal, sambil merengek kesakitan.
“tuhkan jatoh, kamu sih dibilang pegangan ngeyel”
“bukan nya dibantuin, oceh muluu”
Maafin aku ya rama aku selalu buat kamu susah, kadang aku ga nurutin kata – kata kamu. Itu karna kegembiraan aku yang udah overdosis kalau deket dengan kamu. Aku sayang sama kamu. Ciuss dahh.
Sesampai dirumah, mama sempat kebingungan dan khawatir dengan jalan aku yang agak pincang. Dan baju rama yang kotor.
“kamu kenapa sayang? Sini duduk dulu” Tanya mama dengan wajah khawatir. Aku massih saja merengek kesakitan.
“maaf tante, aku udah mencelakakan Karin. Tadi kami jatoh”
“kok bisa?”
“hust” suara kecil sambil menengok kearah Karin.
“ini gara-gara Karin mah, Karin ga dengerin kata-kata rama, yang buat rama kehilang keseimbangan”
“hm.. lain kali, kamu harus dengerin apa yang rama omong!”
“tuhhh!” cetus rama.
“ihh apaansih, iya mahh”
Hari ini rama turnamen melawan sma lain, yeeyy dan tentunya aku selalu ada buat dia. Ketika turnamen dimulai, ya seperti biasa, sorakan sana sini yang buat rame dan seru.
“ayo baby, semangaattt! Yeeyyy” sahutku dengan mengepalan kedua tangan ku.
Rama membalas dengan memberi kiss dari lapangan. Aku segera menangkapnya. Lebay”?” ahh bodo yang penting ramaku menang.dan turmanen selesai. Ramaku menang, yey. Bangga dong pacar kesayangan menang di turnamen. Aku melihat dari kejauhan, salah satu cheerleader menghampiri rama dan memberi ia minum. Rama bukan menolak, tapi ia malah menerima. Dan rasa cemburu seketika tumbuh, rama menghampiriku dengan membawa minuman dari cewek itu. Aku pasang muka cemberut saat rama menghampiriku.
“lho, kenapa kok cemberut? Kamu ga seneng kalau pacar kamu ini menang?”
“seneng” cetusku.
“Cuma seneng?”
“ya” jawabku singkat. Rama tertawa kecil. “kamu kenapasih? Cerita sama aku” menggenggam tangan kiriku. Dan aku melepaskan genggaman itu
“itu apa?” Tanya ku, dengan melirik botol minuman yang ia pegang.
“oh, ini? (menunjukan) jadi gara-gara ini kamu cemberut?” Tanya nya. “jangan salah paham dulu, dia ngasih ini sebagai permintaan maaf, dia tadi ga sengaja nabrak aku”
“iya kan bisa kamu nolak. Bilang, maaf pacar aku udah bawain aku minum gitu”
“hm. (membuang nafas) aku ga akan minum ini kok, aku mau minum dari kamu aja” mengelus rambutku. Aku tersenyum.
Turnamen berakhir, dan memenangkan turnamen ini. Aku dan rama bergegas pulang, saat menuju parkiran, rama seperti melupakan sesuatu di aula.
“bentar, kamu tunggu disini dulu” rama langsung berlari dan meninggalkan aku sendiri diparkiran. Aku bingung kenapa rama kaya gitu.
“kata nya bentar, ini udah 5menit” ucapku, sambil melihat jam ditangan ku. Aku memutuskan untuk menghampiri dia di aula. Saat diaula aku melihat rama berbincang-bincang dengan cewek yang memberi rama minum. Dannn, rasa cemburu itu muncul lagi.